Surakarta, 25-26 Juni 2024 – Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret (FKIP UNS) mengadakan kegiatan Seminar dan Lokakarya (Semiloka) “Layanan Bimbingan dan Konseling Berdiferensiasi.” Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kompetensi peserta dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling yang efektif dan berdiferensiasi bagi siswa.

Kegiatan Semiloka ini dilaksanakan secara luring dan daring yang ditujukan khusus bagi peserta Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan (daljab) dan prajabatan (prajab), guru mata pelajaran Bimbingan dan Konseling (BK), serta mahasiswa. Dengan menghadirkan tiga narasumber ahli Bimbingan dan Konseling, Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo M.Pd.,Kons., selaku Ketua Majelis Professor Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang, Dr. Naharus Surur, M.Pd, selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sebelas Maret Surakarta  dan Ibu Isna Ni’matus Solihah, S.Pd.,M.Psi, selaku Guru BK berprestasi SMK Negeri 2 Bojonegoro.

 

Dr. Naharus Surur, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwa, “Seminar ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kami berharap melalui kegiatan ini, para peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling yang lebih baik bagi siswa.”

Selanjutnya, Profesor Mungin Eddy Wibowo, M.Pd.,Kons. selaku narasumber dalam Seminar kali ini memberikan materi terkait dengan “Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum Merdeka.” Beliau menekankan bahwa, “Guru BK harus siap mengarungi kehidupan baru sehingga akan tetap eksis, kokoh, dan sebagai Public Trust yang menjalankan profesi Bimbingan dan Konseling dengan mengikuti perkembangan zaman di era Kurikulum Merdeka Belajar.” 

Ibu Isna Ni’matus Solihah, S.Pd.,M.Psi menyampaikan hal yang sama terkait dengan Implementasi Kurikulum Merdeka dalam layanan yang berdiferensiasi untuk peserta didik. “Bahwa peran BK dalam Kurikulum Merdeka adalah sebagai pelaksana dari BK Komprehensif, sebagai koordinator atau pemimpin untuk mewujudkan Student Well-Being peserta didik.”

Kegiatan selanjutnya adalah Lokakarya yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom, yang dihadiri oleh guru Bimbingan dan Konseling se-Solo Raya. Dengan melakukan diskusi terkait “Implementasi yang dilakukan seorang Guru BK dalam layanan Bimbingan Klasikal.” Peserta begitu antusias  berdiskusi yang dilakukan dalam beberapa Back Out Room Zoom dan juga mempresentasikan hasil diskusinya. Kegiatan ini sekaligus menjadi penutup dalam rangkaian acara Seminar dan Lokakarya “Layanan Bimbingan dan Konseling Berdiferensiasi.”